Minggu, 27 Oktober 2013

Belajar Tentang Diri



 DIRI
*Self –Concept ( Konsep diri ) adalah seperangkat keyakinan tentang diri kita.
*Self –Esteem ( Penghargaan diri ) adalah hasil evaluasi tentang diri. Artinya kita tidak hanya menilai seperti apa diri kita tetapi juga menilai kualitas-kualitas diri kita.
Orang yang memiliki tingkat penghargaan diri yang tinggi biasanya memiliki pemahaman yang jelas tentang kualitas personalny;
-          Mereka menganggap diri mereka baik,
-          Punya tujuan yang tepat,
-          Menggunakan umpan balik dengan cara memperkaya wawasan, dan
-          Menikmati pengalaman-pengalaman positif  serta,
-          Bisa mengatasi situasi sulit ( Wood, Heipel, & Michela , 2003 ).
Contohnya : ketika orang yang memiliki harga diri yang tinggi mendapat kabar bahwa, dirinya ditolak orang lain, maka orang ini mungkin merespon dengan mengingat dirinya sendiri tentang kualitas positif yang dimilikinya. Dan mereka juga mengingat pengalaman sehari-hari dengan cara yang lebih positif.
Orang yang memandang rendah dirinya sendiri kurang memiliki konsep diri yang jelas;
-          Merasa rendah diri,
-          Sering memilih tujuan yang kurang realistis atau bahkan tidak memilki tujuan pasti,
-          Cenderung pesimis dalam menghadapi masa depan,
-          Mengingat masa lalu secara negatif ( Heimpel, Wood, Marshall & Brown, 2002 )
-          Punya reaksi emosional dan behavioral yang lebih buruk dalam merespons tanggapan negatif,
-          Kurang mampu memunculkan feedback positif terhadap diri sendiri.
-          Lebih memerhatikan dampak sosial mereka terhadap orang lain,
-          Lebih mudah kena depresi atau berfikir terlalu dalam saat mereka menghadapi stres atau kekalahan.
*Self Liking ( senang pada diri ) adalah memandang diri sendiri mampu dan menyukai kepribadiannya sendiri, ( orang bersikap selektif terhadap domain yang mereka anggap dirinya pantas untuk itu ).
*Perkembangan harga diri
Salah satu teori yang paling berpengaruh adalah yang dikemukakan oleh Erik Erikson (1963) yang berpendapat bahwa ada tahap- tahap perkembangan ego. Dia berpendapat bahwa meskipun pembentukan identitas adalah tugas sepanjang hidup, tugas ini amat penting dalam masa remaja dan dewasa awal. Ini adalah ketika identitas mulai menyatu, yang menandai transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa.

Erik Ericson percaya bahwa tujuan proses ini adalah “ kemampuan untuk mengalami diri sendiri sebagai sesuatu yang memiliki kesinambungan dan kesamaan , dan bertindak sesuai dengan pemahaman itu.”
Pemahaman diri mulai muncul dari sejak bayi yakni dengan mengenali individu lain (Butterworth. 1992; Pervin,1992,1992b) . Jadi, walaupun Psikolog masih percaya bahwa pendapat Ericson pada dasarnya benar saat dia mengatakan bahwa isu identitas terutama sangat penting pada masa remaja dan dewasa awal, adalah juga jelas bahwa perkembangan pemahaman diri seseorang adalah proses sepanjang hayat yang dimulai sejak kanak-kanak hingga kakek-kakek.
Asal pengetahuan diri  :
-          Bersifat spontan , Maksudnya dari kesadaran bahwa ada sesuatu dalam diri tetapi tidak tahu dari mana datangnya kesadaran ini.
-          Dari pengalaman spesifik.
1.       Sosialisasi ( Sosialization )
Bagaimana seseorang mendapat aturan, standar dan nilai-nilai keluarganya, kelompoknya dan kulturnya.
Contoh : seorang anak islam akan mulai memandang Islam adalah bagian penting dari hidupnya.
Sosialisasi membentuk pengalaman awal à yaitu aspek penting dari konsep diri.
2.       Tanggapan dari orang lain
Secara umum, ada hubungan erat antara pandangan orang tua tentang kemampuan anaknya dengan konsep diri si anak tentang kemampuannya itu ( Felson & Reed, 1986 ). Pada masa kanak-kanak akhir dan remaja awal, tanggapan dari teman sebaya mungkin lebih penting.
Secara keseluruhan, orang lebih menyukai tanggapan atau umpan balik yang objektif ( seperti nilai ujian ) tentang atribut personal mereka . namun, opini orang lain juga penting. Ketika opini ini dianut oleh banyak orang, kita mungkin akan menjadi percaya bahwa opini ini benar.
3.       Persepsi Diri
Orang menyimpulkan kualitas personalnya dari pengamatan atas perilaku mereka sendiri. Self-perception theory ( teori persepsi diri ) adalah Ide bahwa orang terkadang menyimpulkan sikap mereka sendiri berdasarkan perilaku mereka yang kelihatan, bukan dari keadaan internalnya.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Individu Dan Konsep Dirinya

setiap orang memiliki konsep diri yang berbeda-beda, banyak keunikan dalam diri individu,
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.

Manusia lahir tidak memiliki konsep diri, kemudian akan berkembang secara bertahap mulai dia lahir sampai akhirnya dapat membedakan dirinya dengan orang lain, pengalaman dan pengenalan lingkungan sekitar dan budaya. kemampuan tertentu yang dapat dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasikan potensi diri yang ada.

konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri, merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

Dalam kehidupan sehari-hari ketika anak yang baru lahir ia akan mendapat pendidikan moral, sosial dari lingkungan keluarganya. selanjutnya ketika anak beranjak besar dia akan bermain dengan lingkungan sekitat tempat tinggalnya disana dia punya banyak teman dan dia belajar untuk bergaul, menilai lingkungan, teman-temanya dan disitu dia akan menunjukkan dirinya, kelebihan dia dari teman-temanya. dia akan mengaktualisasikan dirinya.
Dari sinilah konsep diri terbentuk, kalau sekarang lingkungan sekitarnya heboh dengan kagiatan Dance misalnya, si anak pasti akan belajar dance dan jika dia bisa sedangkan teman-temanya tidak bisa maka akan muncul rasa kebanggaan tersendiri bagi si anak tersebut.



"Pemenuhan tugas Individu"
Dwi Novi Artasari
12410104